Bulying yang terjadi di kampung
Ia hanya menghabiskan waktunya berdiam diri di ruang tamu. Tetapi, jujur saja, aktivitas berdiam diri merupakan hal yang sangat membosankan. Dari sini lah si gundul mendapatkan ide.
Karena ia merasa bosan, si gundul berpikir untuk melakukan sesuatu hal untuk mengisi waktunya dan menghilangkan kejenuhan yang ia rasakan. Di samping rumah si gundul terdapat pohon bambu yang sudah tumbuh tinggi.
Si gundul merupakan anak yang punya kelebihan atau bisa dibilang bertalenta.
Dengan bantuan ibunya ia menebang pohon bambu yang besar itu. Kemudian dibelah dengan ukuran yang tak begitu kecil.
Setelah itu potongan-potongan bambu itu dibuatnya menjadi sebuah layangan yang cukup besar. Dan, layangan semacam itu tidak pernah ada sebelumnya. Si gundul yang masih memainkannya menjawab bahwa dia sendirilah yang membuatnya. Mereka tertawa seakan tak percaya bahwa si gundul lah yang membuat layangan itu.
Keesokan harinya, Ia pun membuktikannya dengan mengajak seluruh teman-temannya itu pergi ke rumahnya.
Setelah terbukti bahwa si gundul lah yang membuat layangan itu, mereka baru lah percaya.
Saat itu juga mereka meminta maaf kepada si gundul karena selama ini telah menjauhinya dan gak pernah mau bermain bersamanya. Dengan murah hati si gundul memaafkan semua temannya.
Teman-temannya pun meminta si gundul untuk membuatkan layangan itu satu per satu, si gundul pun menyanggupinya dengan senang hati.
Mereka juga membantu si gundul dalam membuat layang-layang tersebut, sehingga yang dibuatnya itu pun cepat jadi.
Setelah semuanya memegang layangannya sendiri-sendiri, mereka bergegas pergi ke tempat yang sama ketika pertama kali si gundul memainkan layangan itu.
Kini mereka bermain bersama-sama dengan hati yang gembira tanpa ada perselisihan di antara mereka.
~ Selesai ~
Komentar
Posting Komentar